Daftar Blog Saya

Sabtu, 06 April 2013

Arti Sebuah Mimpi


ARTI SEBUAH MIMPI



Kadang kita bertanya tanya arti mimpi kita itu apa. Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan 100 arti mimpi yang kerap di alami seseorang.
Tebak arti mimpi :
  1. Mimpi diberi anak : Akan mendapat harta.
  2. Mimpi berkelahi dengan seseorang tapi kalah : Akan mendapat malu.
  3. Mimpi berjualan di pasar : Pertanda jelek, karena kita akan mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan.
  4. Mimpi berjalan melalui banyak duri : Akan mengalami suatu kegagalan terhadap apa yang selama ini kita inginkan.
  5. Mimpi berjalan dijembatan berbatu : Akan mendapatkan keselamatan.
  6. Mimpi berjalan sangat jauh : Akan mendapatkan umur panjang.
  7. Mimpi berjalan dijalan yang memiliki dua arah : Akan mengalami kerugian.
  8. Mimpi bertengkar dengan atasan : Akan mendapat sanjungan dari Bos.
  9. Mimpi melihat suami istri bertengkar : Akan mengalami penurunan dalam kesehatan.
  10. Mimpi melerai orang yang sedang bertengkar : Akan dimintai pendapat oleh orang untuk memecahkan suatu persoalan.
  11. Mimpi bertengkar dengan orang lain : Akan mendapat sambutan yang hangat sekali dari kekasih.
  12. Mimpi berzina dengan pelacur : Akan mendapatkan istri yang setia dan penuh pengertian.
  13. Mimpi berzina dengan ibu sendiri : Akan mengalami kerugian atau kesialan.
  14. Mimpi berzina dengan janda : Akan mendapat istri yang masih gadis.
  15. Mimpi berzina dengan seorang putri : Akan mengalami suatu kerugian.
  16. Mimpi berzina dengan seorang dewi / bidadari : Akan mendapat anak dalam perkawinan.
  17. Mimpi berziina di WC : Akan mendapat suatu kehinaan.
  18. Mimpi melihat bulan purnama : Akan mendapat keuntungan yang besar sekali.
  19. Mimpi melihat rembulan jatuh : Akan mengalami kesusahan.
  20. Mimpimelihat burung kuntul : Akan selalu salah dalam bicara. Oleh sebab ituharus berhati-hati ketika berbicara dengan orang lain.
  21. Mimpi memegang burung merpati : Akan mendapat kabar atau berita .
  22. Mimpi mendengar suara burung berkicau : Akan mendapatkan uang.
  23. Mimpi melihat burung kenari yang bernyanyi di sangkar : Akan merasakan kebahagiaan.
  24. Mimpi melihat burung gereja : Akan merencanakan sebuah usaha.
  25. Mimpi melihat burung perkutut : Akan mendapatkan seorang anak yang baik budi pekertinya.
  26. Mimpi melihat bintang menyinari kita : Akan naik pangkat.
  27. Mimpi melihat bintang jatuh : Akan mendapat berkah dari Tuhan.
  28. Mimpi melihat bintang kemukus jatuh dirumah kita : Akan mendapat kebahagiaan.
  29. Mimpi ada buaya masuk rumah : Akan mendapat keuntungan.
  30. Mimpi melihat buaya : Ada orang yang diam-diam akan mencelakakan kita.
  31. Mimpi melihat buaya masuk ke kali : Akan memperoleh kesuksesan.
  32. Mimpi membagi-bagikan bunga pada teman : Akan berpisah dengan teman.
  33. Mimpi melihat bermacam-macam bunga : Akan merasakan kebahagiaan.
  34. Mimpi bercinta dengan kekasih : Cinta yang kita bina akan tumbuh subur.
  35. Mimpi baru memulai bercinta : Akan mengalami percekcokan dengan kekasih kita.
  36. Mimpi gagal dalam bercinta ; Akan mampu membina cinta dengan baik.
  37. Mimpi melihat ada darah diranjang : Akan mengalami kesusahan.
  38. Mimpi melihat ada darah : Akan merasakan sesuatu yang sangat lezat.
  39. Mimpi diberi dompet oleh seseorang yang tak dikenal : Akan mengalami kesulitan dalam menjalankan tugas.
  40. Mimpi menemukan dompet kosong : Akan mendapatkan berita yang sebenarnya kita tak ingin mendengarnya lagi.
  41. Mimpi melihat dompet yang berisi penuh uang : Akan mendapat kebahagiaan.
  42. Mimpi melihat orang berdasi : Akan mendapatkan keberuntungan .
  43. Mimpi memakai dasi : Akan menderita penyakit.
  44. Mimpi memberi gaji/upah pada istri/suami : Akan mendapat kepercayaan dalam hal cinta kasih.
  45. Mimpi mendapat gaji : Akan mendapat kepercayaan dari atasan.
  46. Mimpi melihat bos membagi-bagikan gaji pada teman-teman : Akan mendapat job/tugas baru.
  47. Mimpi memberikan gaji pada pegawai : Akan disenangi oleh teman-teman.
  48. Mimpi menolong orang yang terkena gempa : Akan mengalami keberuntungan dalam usaha.
  49. Mimpi merasa ada gempa : Akan pindah dari tempat tugas semula.
  50. Mimpi ada salah satu gigi tanggal : Akan ada salah seorang keluarga yang meninggal.
  51. Mimpi sakit gigi sambil menangis : Akan mendapatkan halangan.
  52. Mimpi melihat gunung meletus : Akan mendapatkan kedudukan terhormat.
  53. Mimpi menaiki gunung yang terjal sekali dan mencapai puncak : Akan mencapai kemajuan dalam usaha.
  54. Mimpi bertemu guru : Akan mendapat karunia.
  55. Mimpi tengah berguru : Akan memperoleh ilmu yang baik.
  56. Mimpi melihat gerhana matahari atau bulan : Akan mengalami kegagalan.
  57. Mimpi melihat gajah masuk ke rumah : Akan naik pangkat.
  58. Mimpi melihat gajah : Akan mendapat pujian dari orang berpangkat.
  59. Mimpi melihat gajah keluar dari rumah : Akan kedatangan tamu orang terhormat.
  60. Mimpi dikejar-kejar hantu : Akan menemukan kesalahan sendiri.
  61. Mimpi berbicara dengan hantu : Akan berhasil dalam mencapai sesuatu.
  62. Mimpi diadili oleh hakim : Akan terhindar dari fitnah.
  63. Mimpi menjadi hakim : Akan memperoleh kedudukan yang tinggi.
  64. Mimpi melihat harimau memasuki rumah namun kemudian kembali : Akan mengalami percintaan yang tidak abadi.
  65. Mimpi dikejar-kejar harimau : Akan mendapatkan keberuntungan karena secepatnya mendapatkan jodoh.
  66. Mimpi menembak harimau : Akan mendapat rejeki yang banyak.
  67. Mimpi melihat hidangan yang beraneka macam : Akan mencapai kebahagiaan dalam hidup.
  68. Mimpi sedang menikmati hidangan : Akan mendapatkan rejeki.
  69. Mimpi melihat hujan dari jauh : Akan menemukan kesusahan.
  70. Mimpi melihat ada orang kehujanan : Akan mendapat kesusahan.
  71. Mimpi kehujanan disertai angin ribut : Akan mendapatkan sesuatu yang melezatkan.
  72. Mimpi melihat hujan buah-buahan : Akan menjadi pemimpin dari orang yang berbuat jahat.
  73. Mimpi melihat hujan salju : Ada musuh yang datang namun ia akan mengalami kebinasaan.
  74. Mimpi melihat hujan yang sangat lebat : Akan sakit.
  75. Mimpi melihat hujan yang berhentinya lama sekali : Akan sakit yang sembuhnya lama sekali.
  76. Mimpi berada disekitar istana : Akan segera berjumpa dengan orang terhormat.
  77. Mimpi berada di dalam istana : Akan mendapat kesenangan dan kebahagiaan.
  78. Mimpi berpesan kepada ibu : Akan mendapat derajat yang tinggi.
  79. Mimpi melihat ibu : Akan mendapat kebahagiaan.
  80. Mimpi membuat sebuah jembatan : Akan tercapai dalam mengejar cita-cita.
  81. Mimpi melalui jembatan : Pertanda derajat kita akan naik.
  82. Mimpi menaiki perahu dan melalui jembatan : Akan melakukan sesuatu dengan hasil yang memuaskan.
  83. Mimpi turun ke jurang : Akan kekurangan rejeki dan tidak akan naik pangkat.
  84. Mimpi menggali jurang : Akan mendapat masalah. Oleh sebab itu kita harus hati-hati berbicara dengan orang lain.
  85. Mimpi menaiki jurang : Akan segera naik pangkat.
  86. Mimpi meninggalkan sebuah kapal : Akan mengalami bahaya.
  87. Mimpi melihat ada kapal berlayar : Akan segera mendapatkan pekerjaan.
  88. Mimpi melihat ada orang naik kapal : Akan mendapat keberuntungan.
  89. Mimpi berada dalam sebuah kapal : Akan berhasil dalam membina bahtera rumah tangga.
  90. Mimpi membeli sebuah kapal : Usaha yang kita tekuni akan berkembang dengan pesat.
  91. Mimpi melihat kancing terjatuh : Akan mengalami rintangan. Maka harus berhati-hati dalam melakukan atau memutuskan sesuatu.
  92. Mimpi memsang kancing baju : Pertanda kita harus memperbaiki kesalahan.
  93. Mimpi merasa kehilangan kancing : Akan mendapat teguran dari apa yang kita kerjakan.
  94. Mimpi merasa berduaan dengan suami/istri : Akan berhasil dalam melakukan sesuatu.
  95. Mimpi dikamar kita banyak orang : Pertanda kita harus sabar karena akan ada banyak orang yang akan mengejek kita.
  96. Mimpi berada didalam kamar mewah : Akan mendapat sesuatu yang diinginkan.
  97. Mimpi berduaan didalam kamar : Akan mendapatkan hal-hal kecil tapi bermasalah.
  98. Mimpi diberi kalung oleh seseorang : Akan mendapat keuntungan.
  99. Mimpi membeli kalung di toko : Akan menjadi orang yang berbudi luhur.
  100. Mimpi menemukan kalung dijalan : Akan dicelakai oleh orang lain.

Rabu, 09 Januari 2013

ASKEP EPILEPSI

A. PENGERTIAN.
Epilepsi adalah suatu gejala atau manifestasi lepasnya muatan listrik yang berlebihan di sel neuron saraf pusat yang dapat menimbulkan hilangnya kesadaran, gerakan involunter, fenomena sensorik abnormal, kenaikan aktivitas otonom dan berbagai gangguan fisik.

B. ETIOLOGI.
1. Idiopatik.
2. Acquerit : kerusakan otak, keracunan obat, metabolik, bakteri.
- trauma lahir
- trauma kepala
- tumor otak
- stroke
- cerebral edema
- hypoxia
- keracunan
- gangguan metabolik
- infeksi.

C. PATOFISIOLOGI.
Menurut para penyelidik bahwa sebagian besar bangkitan epilepsi berasal dari sekumpulan sel neuron yang abnormal di otak, yang melepas muatan secara berlebihan dan hypersinkron. Kelompok sel neuron yang abnormal ini, yang disebut juga sebagai fokus epileptik mendasari semua jenis epilepsi, baik yang umum maupun yang fokal (parsial). Lepas muatan listrik ini kemudian dapat menyebar melalui jalur-jalur fisiologis-anatomis dan melibatkan daerah disekitarnya atau daerah yang lebih jauh letaknya di otak.
Tidak semua sel neuron di susunan saraf pusat dapat mencetuskan bangkitan epilepsi klinik, walaupun ia melepas muatan listrik berlebihan. Sel neuron diserebellum di bagian bawah batang otak dan di medulla spinalis, walaupun mereka dapat melepaskan muatan listrik berlebihan, namun posisi mereka menyebabkan tidak mampu mencetuskan bangkitan epilepsi. Sampai saat ini belum terungkap dengan pasti mekanisme apa yang mencetuskan sel-sel neuron untuk melepas muatan secara sinkron dan berlebihan (mekanisme terjadinya epilepsi).

Secara Patologi :
Fenomena biokimia sel saraf yang menandai epilepsi :
1. Ketidakstabilan membran sel saraf.
2. Neuron hypersensitif dengan ambang menurun.
3. Polarisasi abnormal.
4. Ketidakseimbangan ion.



D. KLASIFIKASI DAN GAMBARAN KLINIS.
1. Epilepsi Umum.
- Grand mal.
- Petit mal.
- Infantile spasm.
2. Epilepsi Jenis Focal / Parsial.
- Focal motor.
- Focal sensorik.
- Psikomotor.

Gejala :
1. Bangkitan umum :
- Tonik : kontraksi otot, tungkai dan siku fleksi, leher dan punggung melengkung, jeritan epilepsi (aura).  20 – 60 detik.
- Klonik : spasmus flexi berseling relaksasi, hypertensi, midriasis, takikardi, hyperhidrosis, hypersalivasi.  40 detik.
- Pasca Serangan : aktivitas otot terhenti
klien sadar kembali
lesu, nyeri otot dan sakit kepala
klien tertidur 1-2 jam.
2. Jenis parsial :
- Sederhana : tidak terdapat gangguan kesadaran.
- Komplex : gangguan kesadaran.


Ad :
1. Grand mal (Tonik Klonik) :
- Ditandai dengan aura : sensasi pendengaran atau penglihatan.
- Hilang kesadaran.
- Epileptik cry.
- Tonus otot meningkat  sikap fleksi / ekstensi.
- Sentakan, kejang klonik.
- Lidah dapat tergigit, hypertensi, tachicardi, berkeringat, dilatasi pupil dan hypersalivasi.
- Setelah serangan pasien tertidur 1-2 jam.
- Pasien lupa, mengantuk dan bingung.

2. Petit mal :
- Hilang kesadaran sebentar.
- Klien tampak melongo.
- Apa yang dikerjakannya terhenti.
- Klien terhuyung tapi tidak sampai jatuh.

3. Infantile Spasm :
- Terjadi usia 3 bulan – 2 tahun.
- Kejang fleksor pada ektremitas dan kepala.
- Kejang hanya beberapa fetik berulang.
- Sebagian besar klien mengalami retardasi mental.

4. Focal motor :
Lesi pada lobus frontal.

5. Focal Sensorik :
Lesi pada lobus parietal.

6. Focal Psikomotor :
Disfungsi lobus temporal.


E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
  1. Pemeriksaan laboratorium :Pemeriksaan darah rutin, darah tepi dan lainnya sesuai indikasi misalnya kadar gula darah, elektrolit. Pemeriksaan cairan serebrospinalis (bila perlu) untuk mengetahui tekanan, warna, kejernihan, perdarahan, jumlah sel, hitung jenis sel, kadar protein, gula NaCl dan pemeriksaan lain atas indikasi.
  2. Pemeriksaan EEG :Pemeriksaan EEG sangat berguna untuk diagnosis epilepsi. Ada kelainan berupa epilepsiform discharge atau epileptiform activity), misalnya spike sharp wave, spike and wave dan sebagainya. Rekaman EEG dapat menentukan fokus serta jenis epilepsi apakah fokal, multifokal, kortikal atau subkortikal dan sebagainya. Harus dilakukan secara berkala (kira-kira 8-12 % pasien epilepsi mempunyai rekaman EEG yang normal).
  3. Pemeriksaan radiologis :Foto tengkorak untuk mengetahui kelainan tulang tengkorak, destruksi tulang, kalsifikasi intrakranium yang abnormal, tanda peninggian TIK seperti pelebaran sutura, erosi sela tursika dan sebagainya.Pneumoensefalografi dan ventrikulografi untuk melihat gambaran ventrikel, sisterna, rongga sub arachnoid serta gambaran otak.Arteriografi untuk mengetahui pembuluh darah di otak : anomali pembuluh darah otak, penyumbatan, neoplasma / hematome/ abses.

F. KOMPLIKASI.
  • Kerusakan otak akibat hypoksia dan retardasi mental dapat timbul akibat kejang berulang.
  • Dapat timbul depresi dan keadaan cemas.

G. PENATALAKSANAAN.
  1. Medik :
a. Pengobatan Kausal :
Perlu diselidiki apakah pasien masih menderita penyakit yang aktif, misalnya tumor serebri, hematome sub dural kronik. Bila ya, perlu diobati dahulu.
b. Pengobatan Rumat :
Pasien epilepsi diberikan obat antikonvulsan secara rumat. Di klinik saraf anak FKUI-RSCM Jakarta, biasanya pengobatan dilanjutkan sampai 3 tahun bebas serangan, kemudian obat dikurangi secara bertahap dan dihentikan dalam jangka waktu 6 bulan. Pada umumnya lama pengobatan berkisar antara 2-4 tahun bebas serangan. Selama pengobatan harus diperiksa gejala intoksikasi dan pemeriksaan laboratorium secara berkala.

Obat yang dipakai untuk epilepsi yang dapat diberikan pada semua bentuk kejang :
- Fenobarbital, dosis 3-8 mg/kg BB/hari.
- Diazepam, dosis 0,2 -0,5 mg/Kg BB/hari.
- Diamox (asetazolamid); 10-90 mg/Kg BB/hari.
- Dilantin (Difenilhidantoin), dosis 5-10 mg/Kg BB/hari.
- Mysolin (Primidion), dosis 12-25 mg /Kg BB/hari.

Bila menderita spasme infantil diberikan :
- Prednison dosisnya 2-3 mg/Kg BB/hari.
- Dexametasone, dosis 0,2-0,3 mg/Kg BB/hari.
- Adrenokortikotropin, dosis 2-4 mg/Kg BB/hari.
2. Keperawatan :
Masalah pasien yang perlu diperhatikan adalah resiko terjadinya bahaya akibat bangkitan epilepsi, gangguan rasa aman dan nyaman, resiko terjadi gangguan psikososial , kurang pengetahuan orang tua mengenai penyakit.

H. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN.

1. DATA DASAR PENGKAJIAN PASIEN.
 AKTIVITAS / ISTIRAHAT
Gejala : Keletihan, kelemahan umum.
Keterbatasan dalam aktivitas / bekerja yang ditimbulkan oleh diri sendiri / orang terdekat .
Tanda : Perubahan tonus / kekuatan otot.
Gerakan involunter / kontraksi otot ataupun sekelompok otot.
 SIRKULASI
Gejala : Iktal : Hypertensi, peningkatan nadi, sianosis.
Postiktal : Tanda vital normal atau depresi dengan penurunan nadi dan pernafasan.
 INTEGRITAS EGO
Gejala : Stressor eksternal / internal yang berhubungan dengan keadaan dan / atau penanganan.
Peka rangsang; perasaan tidak ada harapan / tidak berdaya. Perubahan dalam berhubungan.
Tanda : Pelebaran rentang respons emosional.
 ELIMINASI
Gejala : Inkontinensia episodik.
Tanda : Iktal : peningkatan tekanan kandung kemih dan tonus sfingter.
Postiktal : otot relaksasi yang mengakibatkan inkontinensia (baik urine / fekal).
 MAKANAN / CAIRAN
Gejala : Sensitivitas terhadap makanan, mual / muntah yang berhubungan dengan aktivitas kejang.
Tanda : Kerusakan jaringan lunak / gigi (cedera selama kejang).
Hyperplasia gingival (efek samping pemakaian Dilantin jangka panjang).
 NEUROSENSORI
Gejala : Riwayat sakit kepala, aktivitas kejang berulang, pingsan, pusing. Riwayat trauma kepala, anoksia dan infeksi serebral.
Adanya aura (rangsangan visual, auditorius, area halusinogenik).
Postiktal : kelemahan, nyeri otot, area parestese / paralisis.
Tanda : Karakteristik kejang :
Kejang umum.
Kejang parsial (kompleks).
Kejang parsial (sederhana).
 NYERI / KENYAMANAN
Gejala : Sakit kepala, nyeri otot / punggung pada periode postiktal.
Nyeri abnormal paroksismal selama fase iktal.
Tanda : Sikap / tingkah laku yang berhati-hati.
Perubahan tonus otot.
Tingkah laku gelisah / distraksi.
 PERNAFASAN
Gejala : Fase iktal : gigi mengatup, sianosis, pernafasan menurun / cepat; peningkatan sekresi mukus.
Fase postiktal : apnea.
 KEAMANAN
Gejala : Riwayat terjatuh / trauma, fraktur.
Adanya alergi.
Tanda : Trauma pada jaringan lunak / ekimosis.
Penurunan kekuatan / tonus otot secara menyeluruh.
 INTERAKSI SOSIAL
Gejala : Masalah dalam hubungan interpersonal dalam keluarga atau lingkungan sosialnya.
Pembatasan / penghindaran terhadap kontak sosial.

 PENYULUHAN / PEMBELAJARAN
Gejala : Adanya riwayat epilepsi pada keluarga. Penggunaan / ketergantungan obat (termasuk alkohol).

 PRIORITAS KEPERAWATAN
1. Mencegah / mengendalikan aktivitas kejang.
2. Melindungi pasien dari cedera.
3. Mempertahankan jalan nafas.
4. Meningkatkan harga diri yang positif.
5. Memberikan informasi tentang proses penyakit, prognosis, dan kebutuhan penanganannya.

 TUJUAN PEMULANGAN
1. Serangan kejang terkontrol.
2. Komplikasi / cedera dapat dicegah.
3. Mampu menunjukkan citra tubuh.
4. Pemahaman terhadap proses penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan.

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL :

Resiko tinggi terhadap trauma / penghentian pernafasan berhubungan dengan perubahan kesadaran; kelemahan; kehilangan koordinasi otot besar atau kecil.
RENCANA TINDAKAN / INTERVENSI :
- Gali bersama-sama klien berbagai stimulasi yang dapat menjadi pencetus kejang.
Rasional : alkohol, berbagai obat dan stimulasi lain (seperti kurang tidur, lampu yang terlalu terang, menonton televisi terlalu lama) dapat meningkatkan aktivitas otak, yang selanjutnya meningkatkan resiko terjadinya kejang.
- Pertahankan bantalan lunak pada penghalang tempat tidur yang terpasang dengan posisi tempat tidur rendah.
Rasional : mengurangi trauma saat kejang (sering / umum) terjadi selama pasien berada di tempat tidur.
- Tinggallah bersama pasien dalam waktu beberapa lama selama / setelah kejang.
Rasional : meningkatkan keamanan pasien.
- Catat tipe dari aktivitas kejang (seperti lokasi / lamanya aktivitas motorik, hilang kesadaran, inkontinensia, dan lain-lain) dan berapa kali terjadi (frekuensi / kekambuhannya).
Rasional : membantu untuk melokalisasi daerah otak yang terkena.



Resiko tinggi terhadap bersihan jalan nafas / pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler; obstruksi trakeobronkial.

RENCANA TINDAKAN / INTERVENSI :
- Anjurkan klien untuk mengosongkan mulut dari benda / zat tertentu / gigi palsu atau alat yang lain jika fase aura terjadi dan untuk menghindari rahang mengatup jika kejang terjadi tanpa ditandai gejala awal.
Rasional : menurunkan resiko aspirasi atau masuknya sesuatu benda asing ke faring.
- Letakkan pasien dalam posisi miring, permukaan datar, miringkan kepala selama serangan kejang.
Rasional : meningkatkan aliran (drainase) sekret, mencegah lidah jatuh dan menyumbat jalan nafas.
- Tanggalkan pakaian pada daerah leher / dada dan abdomen.
Rasional : untuk memfasilitasi usaha bernafas / ekspansi dada.
- Masukkan spatel lidah / jalan nafas buatan atau gulungan benda lunak sesuai dengan indikasi.
Rasional : jika memasukkannya di awal untuk membuka rahang, alat ini untuk mencegah tergigitnya lidah dan memfasilitasi saat melakukan penghisapan lendir atau memberi sokongan terhadap pernafasan jika diperlukan.
- Lakukan penghisapan sesuai indikasi.
Rasional : menurunkan resiko aspirasi atau asfiksia.
- Kolaborasi dalam pemberian tambahan oksigen.
Rasional : dapat menurunkan hipoksia serebral sebagai akibat dari sirkulasi yang menurun atau oksigen sekunder terhadap spasme vaskuler selama serangan kejang.


Gangguan harga diri / identitas diri berhubungan dengan persepsi tidak terkontrol; stigma berkenaan dengan kondisi; ditandai dengan : takut penolakan, perubahan persepsi tentang diri, kurang mengikuti / tidak berpartisipasi pada terapi.


RENCANA TINDAKAN / INTERVENSI :

- Diskusikan perasaan pasien mengenai diagnostik, persepsi diri terhadap penanganan yang dilakukannya. Anjurkan untuk mengungkapkan perasaannya.
Rasional : reaksi yang ada bervariasi diantara individu dan pengetahuan / pengalaman awal dengan keadaan penyakitnya akan mempengaruhi penerimaan terhadap aturan pengobatan.
- Identifikasi / antisipasi kemungkinan reaksi orang pada keadaan penyakitnya.
Rasional : memberikan kesempatan untuk berespons pada proses pemecahan masalah dan memberikan tindakan kontrol terhadap situasi yang dihadapi.
- Gali bersama pasien mengenai keberhasilan yang telah diperoleh atau yang akan dicapai selanjutnya dan kekuatan yang dimilikinya.
Rasional : memfokuskan pada asfek positif dapat membantu untuk menghilangkan perasaan dari kegagalan atau kesadaran terhadap diri sendiri dan membentuk pasien mulai menerima penanganan terhadap penyakitnya.
- Diskusikan rujukan kepada psikoterapi dengan pasien atau orang terdekat.
Rasional : kejang mempunyai pengaruh yang besar pada harga diri seseorang dan pasien / orang terdekat dapat merasa berdosa atas keterbatasan penerimaaan terhadap dirinya dan stigma masyarakat. Konseling dapat membantu mengatasi perasaan terhadap kesadaran diri sendiri.

 Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar), mengenai kondisi dan aturan pengobatan berhubungan dengan kurang pemajanan, salah interpretasi informasi, kurang menginat, ditandai dengan : kurang mengikuti aturan obat, pertanyaan, kurang kontrol aktivitas kejang.

RENCANA TINDAKAN / INTERVENSI :
- Jelaskan kembali mengenai patofisiologi / prognosis penyakit dan perlunya pengobatan / penanganan dalam jangka waktu yang lama sesuai prosedur.
Rasional : memberikan kesempatan untuk mengklarifikasi kesalahan persepsi dan keadaan penyakit yang ada sebagai sesuatu yang dapat ditangani dalam cara hidup yang normal.
- Tinjau kembali obat-obat yang didapat, penting sekali memakan obat sesuai petunjuk, dan tidak menghentikan pengobatan tanpa pengawasan dokter. Termasuk petunjuk untuk pengurangan dosis.
Rasional : tidak adanya pemahaman terhadap obat-obatan yang didapat merupakan penyebab dari kejang yang terus menerus tanpa henti.
- Anjurkan pasien untuk memakai gelang / semacam petunjuk yang memberitahukan bahwa anda adalah penderita epilepsi.
Rasional : mempercepat penanganan dan menentukan diagnosa dalam keadaan darurat.
- Diskusikan manfaat dari kesehatan umum yang baik, seperti diet yang adekuat, istirahat yang cukup, latihan yang cukup dan hindari bahaya alkohol, kafein dan obat yang dapat menstimulasi kejang.
Rasional : aktivitas yang sedang dan teratur dapat membantu menuurnkan / mengendalikan faktor-faktor predisposisi yang meningkatkan perasaan sehat dan kemampuan koping yang baik dan juga meningkatkan harga diri.
 Resiko gangguan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan kerusakan sel otak dan aktivitas kejang sekunder terhadap epilepsi.

RENCANA TINDAKAN / INTERVENSI :
- Ajarkan orang tua tentang tugas perkembangan yang sesuai dengan kelompok usia.
Rasional : memberikan gambaran tentang pola perkembangan anak sesuai dengan perkembangan di kelompok usianya.

- Observasi dan berikan kesempatan pada anak untuk memenuhi tugas perkembangan sesuai dengan usia.
Rasional : mengetahui sejauh mana perkembangan anak yang dapat dicapai dan membandingkan dengan pola perkembangan sesuai kelompok usia perkembangan.


DAFTAR PUSTAKA


Doengoes, Marylin,1999. Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta.

Elizabeth, J.Corwin. 2001. Buku Saku Patofisiologi. Cetakan I. Penerbit : EGC, Jakarta.

Mansjoer, Arif. dkk, 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Media Auskulapius, Jakarta

Ngastiyah, 1997. Perawatan Anak Sakit. EGC, Jakarta