Daftar Blog Saya

Rabu, 05 Desember 2012

ASKEP Karbunkel


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Karbunkel merupakan tonjolan yang nyeri dan berisi nanah yang terbentuk dibawah kulit ketika bakteri menginfeksi dan menyebabkan inflamasi pada satu atau lebih folikel rambut. Furunkel yang berdekatan dapat bergabung membentuk karbunkel. Karbunkel merupakan beberapa furunkel yang membentuk kelompok (cluster). Karbunkel memiliki lesi inflamasi yang lebih luas, dasarnya dalam, dan ditandai dengan nyeri yang luar biasa pada tempat lesi yang biasanya ditemui pada tengkuk, punggung atau paha. Penyebab dari furunkel atau karbunkel ini biasanya bakteri Stafilokokus aureus.
Karbunkel dapat muncul dimana saja pada kulit, tetapi terutama muncul pada wajah, leher, ketiak, pantat atau paha – area yang terdapat rambut dan banyak mengeluarkan keringat atau mengalami gesekan. Walaupun setiap orang memiliki potensi untuk terkena furunkel atau karbunkel, beberapa orang dengan diabetes, sistem imun yang lemah, jerawat atau problem kulit lainnya memiliki resiko lebih tinggi.
Karbunkel merupakan penyakit yang agak jarang. Belum ada data yang spesifik yang menunjukkan prevalensi penyakit ini. Statistik Departemen Kesehatan Inggris menunjukkan bahwa pada tahun 2002 dan 2003 terdapat sekitar 0,19% atau 24.525 penderita berobat ke Rumah Sakit Inggris dengan diagnosa furunkel abses kutaneus dan karbunkel.
Karbunkel dapat memberikan komplikasi melalui bakteremia yang terjadi bila bakteri S.aureus masuk kedalam aliran darah. Karbunkel dapat meyebabkan syok septik yang bila tidak ditangani dengan serius dapat menyebabkan kematian. Bakteremia S.aureus dapat menimbulkan infeksi pada organ lain yang disebut dengan infeks metastasis. Infeksi metastasis ini antara lain endokarditis, osteomielitis, vaskulitis, atau abses otak.
Mengingat kasus karbunkel ini memiliki komplikasi yang cukup serius dan pentingnya pengobatan lebih dini diharapkan tinjauan pustaka ini dapat menjadi salah satu sumber referensi.


1.2  Rumusan Masalah
1)      Apakah yang menyebabkan penyakit Karbunkel ?
2)      Bagaimana gejala dan pengobatan penyakit Karbungkel ?
3)      Bagaimana asuhan keperwatan penyakit Karbunkel ?
1.3  Tujuan
Tujuan Umum
Mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan Karbunkel
Tujuan Khusus
1)      Mampu menjelaskan definisi Karbunkel
2)      Mampu menjelaskan penyebab penyakit Karbunkel
3)      Mampu menjelaskan gejala dan pengobatan penyakit Karbunkel
4)      Mampu menjelaskan Asuhan keperawatan penyakit Karbunkel
1.4  Manfaat
Manfaat yang ingin diperoleh dalam penyusunan makalah ini adalah:
1)      Mendapatkan pengetahuan tentang definisi Karbunkel
2)      Mendapatkan pemahaman tentang penyebab penyakit Karbunkel
3)      Mendapatkan pemahaman tentang gejala dan pengobatan penyakit Karbunkel
4)      Mendapatkan pemahaman tentang Asuhan keperawatan penyakit Karbunkel




BAB II
PEMBAHASAN
DEFINISI

            Karbungkle adalah abses pada kulit dan jaringan subkutan yang  merupakan beberapa frunkle yang membentuk kelompok (cluster). Karbunkle memiliki lesi inflamasi yang ebih luas, dasarnya dalam, dan ditandai dengan nyeri yang luar biasa pada tempat lesi yang biasanya ditemui pada tengkuk, punggung atau paha.
            Karbunkel adalah satu kelompok beberapa folikel rambut yang terinfeksi oleh Staphylococcus aureus, yang disertai oleh keradangan daerah sekitarnya dan juga jaringan dibawahnya termasuk lemak bawah kulit.
            Karbunkel adalah satu kelompok beberapa folikel rambut yang terinfeksi oleh Staphylococcus aureus, yang disertai oleh keradangan daerah sekitarnya dan juga jaringan dibawahnya termasuk lemak bawah kulit.
             Karbunkel adalah kumpulan folikel rambut yang terinfeksi dilapisan dermis dan subkutis. Dapat terbentuk abses apabila sel-sel imun mengelilingi infeksi.
            Pada karbunkel : penderita diabetes mellitus, malnutrisi, gagal jantung, penyakit kulit yang menyeluruh dan berat misalnya eritoderma, pemfigus dan pengobatan steroid lama, walaupun dapat pada orang sehat. Tersering pada laki-laki, usia menengah dan usia tua.
      Karbunkel merupakan abses pada kulitdan jaringan subkutan yang menggambarkan perluasan sebuah furunkel yang telah menginvasi beberapa buah folikel rambut, karbunkel berukuran besar dan memiliki letak yang dalam. Biasanya keadaan ini disebabkan oleh infeksi stapilococcus. Karbunkel paling sering ditemukan didaerah yang kulitnya tebal dan tidak elastis. Bagian posterior leher dan bokong merupakan lokasi yang sering. Pada karbunkel, inflamasi yang luas sering tidak diikuti dengan pengisolasian infeksi tersebutsehingga terjadi absorpsi yang mengakibatkan panas tinggi, rasa nyeri,   leikositosis dan bahkan penyebaran infeksi kedalam darah.


ETIOLOGI
Karbunkel biasanya terbentuk ketika satu atau beberapa folike rambut terinfeksi  oleh bakteri staphyilococcus (S.aureus).  bakteri ini merupakan flora normal pada kulit dan terkadang terdapat pada tenggorokan dan saluran hidung. Sekitar 25-30% populasi membawa bakteri ini pada hidungnya tanpa menjadi sakit dan 1% populasi membawa methicillin resistant staphylococcus aureus (MRSA). MRSA merupakan strai dari S.aureus yang resistant terhadap antibiotic, termasuk methicillin , penisilin, amoksisilin, oxacillin dan nafcillin sehingga sering menyebabkan infeksi karbunkle yang serius dan sering berulang.
Bakteri S.aureus berbentuk bulat (coccus), memiliki diameter 0,5-1,5 mm, memiliki susunan bergerombol seperti anggur, tidak memiliki kapsul, nonmotil, katalase positif dan pada perwarnaan gram tampak berwarna ungu. Bakteri ini bertanggung jawab untuk sejumlah penyakit- penyakit serius seperti pneumonia, meningitis, osteomielitis dan endokarditis. Bakteri ini juga merupakan penyebab utama infeksi nosokomial dan penyakit yang didapat dari makanan.

MANIFESTASI KLINIS
Pada permulaan infeksi terasa sangat nyeri dan tampak benjolan merah, permukaan halus, bentuk seperti kubah dan lunak.
Ø  Beberapa hari ukuran membesar 3 – 10 cm.
Ø  Supurasi terjadi setelah 5 – 7 hari dan pus keluar dari banyak lubang fistel.
Ø  Setelah nekrosis tampak modul yang menggaung atau luka yang dalam dengan dasar yang purulen.


PATOFISIOLOGI
            Karbunkel dapat muncul dimana saja pada kulit,terutama pada wajah, leher,ketiak,bokong,paha,dan terutama pada area yang terdapat rambut,serta banyak mengeluarkan keringatatau mengalami gesekan. Walaupun setiap orang memiliki potensi untuk terkena furunkel atau karbunkel. Beberapa orang dengan diabetes, sistem imun yang lemah, jerawat, atau masalah kulit lainnya juga memiliki resikolebih tinggi.
            Pada karbungkel, inflamasi yang luas sering tidak diikuti dengan pengisolasian total infeksi tersebut sehingga terjadi absorpi yang mengakibatkan panas tinggi,rasa nyeri, leukositosis, dan bahan penyebaran infeksi ke dalam darah.
            Karbunkel dapat mememberikan komplikasi melalui bakteremia yang terjadi bila bakteri S.aureus masuk ke dalam aliran darah. Karbunkel dapat menyebabkan syok septik di mana bila tidak ditangani dengan serius dapat menyebabkan kematian. Bakterimea S.aureus dapat menimbulkan infeksi pada orang lain yang disebut dengan infeksi metastasis. Infeksi metastasis ini antara lain endokarditis, osteomielitis,vaskulitis, atau abses otak.

PENATALAKSANAAN
a)        Kompres hangat
b)       antibiotik topikal atau sistemik.
c)        Abses mungkin memerlukan insisi dan drainase.



ASUHAN KEPERAWTAN DENGAN PASIEN KARBUNKEL
1.      Pengakjian
Ø  Data subyektif :
Pasien mengeluh nyeri, badan terasa panas, mual muntah, gatal-gatal pada kulit, terdapat luka pada kulit, tidak bisa tidur/kurang tidur, malu dengan kondisi sakitnya, dan mengatakan tidak mengetahui tentang penyakitnya.
Ø  Data obyektif :
Suhu tubuh meningkat melebihi 38 derajat celcius, ekspresi wajah meeringis, menggaruk-garuk di kulit, gelisah tidak bias tidur, menutup diri/menarik diri, porsi makan tidak dihabiskan, kulit tampak lecet/luka, mual-muntah, pasien bertanya tentang penyakitnya
2.      Pemeriksaan fisisk

3.      DIAGNOSA KEPERAWATAN

1)      Nyeri berhubungan dengan respon inflamasi lokal sekunder dari kerusakan saraf perifer kulit
2)      Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit
3)      Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan fungsi barier kulit
4)      Kebutuhan pemenuhan informasi berhubungan dengan tidak adekuatnya sumber informasi, ketidaktahuan program perawatan dan pengobatan

4.      INTERVENSI KEPERAWATAN
1)      Nyeri berhubungan dengan respon inflamasi lokal sekunder dari kerusakan saraf perifer kulit
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan  selama 1 x 24 jam nyeri klien dapat berkurang
Kriteria Hasil :
*      Nyeri berkurang atau dapat diadaptasi . skala nyeri 0-1
*      Dapat mengidentivikasi aktivitas yang meningkatkan atau menurunkan nyeri
*      Klien tidak gelisah
Intervensi
v  Kaji nyeri dengan pendekatan PQRS
R/ menjadi parameter dasar untuk megetahui sejauh mana rencana intervensi yang diperlukan dan sebagai evaluasi keberhasilan dari intervensi manajemen nyeri keperawatan
v  Jelaskan dan bantu klien dengan tindakan pereda nyeri nonfarmakologi dan noninvasif
R/ pendekatan dengan menggunakan relaksasi dan nonfarmakologi lainnya telah menunjukkan keefektifan dalam mengurangi nyeri.
v  Beri kompres hangat. Lakukan 3 x sehari
R/ untuk mempercepat pematangan karbunkel, kompres dengan kain basah dan hangan sekitar 20 menit.
v  Ajarkan klien dengan teknik distraksi pada saat nyeri
R/ distraksi (pengalihan perhatian) dapat menurunkan stimulus internal dengan mekanisme peningkatan produksi endorfrin dan enkefalin yang dapat memblok reseptor nyeri untuk tidak di kirimkan ke kortex serebri sehingga menurunkan persepsi nyeri.
v  Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgetik.
R/ analgetik memblok lintasan nyeri sehingga nyeri akan berkurang

2)      Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit
Tujuan :setelah dilakukan tindakan selama 1 x 24 jam diharapkan suhu tubuh menjadi normal
Kriteria Hasil :
*      Membran mukosa lembab
*      Kulit hangat dan lembab
Intervensi
v  Ciptakan hubungan yang baik dan saling percaya
R/ agar terjalin hubungan yang baik dan saling percaya
v  Observasi TTV dan KU
R/untuk melihat perkebangan klien
v  Lakukan kompres air dingin
R/agar panas dapat segera turun
v  Anjurkan memakai pakaian tipis dan menyerap keringat
R/mempermudah proses evaporasi dan mengurangi iritasi pada kulit
v  Beri minum sedikit tapi sering
R/ menjaga kestabilan cairan dalam tubuh serta mengurangi resiko dehidrasi.
v  Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian antipiretik
R/ Digunakan untuk mengurangi demam dengan aksi sentralnya pada hipotalamus.

3)      Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan fungsi barier kulit
Tujuan : setelah dilakukan tindakan selama 1 x 24 jam pasien dapat mempertahankan integritas kulit.
Kriteria Hasil :
*      CRT > 3 detik
*      Kulit klien lembab

Intervensi
v  Ciptakan hubungan yang baik dan saling percaya
R/ agar terjalin hubungan yang baik dan saling percaya
v  Kaji/catat ukuran atau warna, kedalaman luka dan kondisi sekitar luka
R/Memberikan informasi dasar tentang kebutuhan dan petunjuk tentang sirkulasi
v  Anjurkan pasien untuk menjaga kebersihan kulit dengan cara mandi sehari 2 kali
R/Menjaga kebersihan kulit dan mencegah komplikasi
v  Lindungi kulit yang sehat terhadap kemungkinan maserasi
R/Maserasi pada kulit yang sehat dapat menyebabkan pecahnya kulit dan perluasan kelainan primer
v  Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat topical
R/Mencegah atau mengontrol infeksi
4)      Kebutuhan pemenuhan informasi berhubungan dengan tidak adekuatnya sumber informasi, ketidaktahuan program perawatan dan pengobatan.
Tujuan: terpenuhinya pangetahuan klien tentang kondisi penyakit
Kriteria Hasil :
*      Mengungkapkan pengertian tentang proses infeksi,tindakan yang di butuhkan dengan kemungkinan komplikasi
*      Mengenal perubahan gaya hidup atau tingkah laku untuk mencegah terjadinya komplikasi
Intervensi
v  Ciptakan hubungan yang baik dan saling percaya
R/ agar terjalin hubungan yang baik dan saling percaya
v  Beritahukan pasien/orang terdekat mengenai dosis,aturan, dan efek pengobatan.
R/ Informasi dibutuhkan untuk meningkatkan perawatan diri,untuk menambah kejelasan efektivitas pengobatan dan mencegah komplikasi.
v  Jelaskan tentang pentingnya pengobatan antibakteri.
R/Pemberian antibakteri dirumah dibutuhkan untuk mengurangi invansi bakteri pada kulit.
v  Ajarkan perawatan kulit
R/perawatan kulit secara umum,tujuannya adalah mengurangi jumlah S.aureus pada kulit.





KESIMPULAN
            Karbunkel merupakan abses pada kulitdan jaringan subkutan yang menggambarkan perluasan sebuah furunkel yang telah menginvasi beberapa buah folikel rambut, karbunkel berukuran besar dan memiliki letak yang dalam. Biasanya keadaan ini disebabkan oleh infeksi stapilococcus.
            Karbunkel paling sering ditemukan didaerah yang kulitnya tebal dan tidak elastis. Bagian posterior leher dan bokong merupakan lokasi yang sering. Pada karbunkel, inflamasi yang luas sering tidak diikuti dengan pengisolasian infeksi tersebutsehingga terjadi absorpsi yang mengakibatkan panas tinggi, rasa nyeri,   leikositosis dan bahkan penyebaran infeksi kedalam darah.
            Pada karbunkel : penderita diabetes mellitus, malnutrisi, gagal jantung, penyakit kulit yang menyeluruh dan berat misalnya eritoderma, pemfigus dan pengobatan steroid lama, walaupun dapat pada orang sehat. Tersering pada laki-laki, usia menengah dan usia tua
           


DAFTAR PUSTAKA

1.      Boils and Carbuncles. Available from: URL: HYPERLINK: http://www.mayoclinic.com/health/boils-and-carbuncles/DS00466
2.      Jakarta: EGC; 2005.Siregar RS. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit Edisi 2.
3.      Statistics about Carbuncle. Available from: URL: HYPERLINK:  http://www.cureresearch.com/c/carbuncle/stats.htm





























Tidak ada komentar: