CINTA
KU BERSEMI DI RUMAH SAKIT
Disudut rumah sakit, terlihat seorang pria tampan berkacamata
bersama Ibunya. Chika duduk sambil menatapnya malu, ”Coba aku bisa jadi pacarnya,
pasti seneng” katanya dalam hati. “Nona
Chika, silahkan masuk” Ujar suster. Dan chika pun masuk ke Poli mata untuk
mengetahui ada apa dengan matanya itu. Setelah diperiksa ternyata chika harus
memakai kacamata, dia pun keluar dari ruangan dokter.
Ketika chika keluar dengan ibunya, ternyata giliran
cowok itu yang masuk. “Mimpi apa aku semalam, bertemu cowok setampan dan
semanis dia, berpapasan lagi” ucapnya. Diperjalanan lorong rumah sakit
“mudah-mudahan aku bisa bertemu dia lagi” kata chika dalam hati.
Beberapa minggu setelahnya, chika pergi kesekolah
bersama sahabat-sahabatnya untuk daftar ulang dan ternyata dia melihat
seseorang didepan musholla sedang duduk bersama temannya, dia adalah cowok
tampan yang chika lihat disudut rumah sakit. Chikapun menyenggol tangan salah satu temannya Novi.
“Vi itu lihat cowok yang duduk didepan musholla, dia cowok yang aku ceritakan
waktu aku kerumah sakit” katanya pada novi. “ iya aku melihatnya. Emangnya
kenapa?” Kata novi. “ aku boleh minta tolong padamu? Tolong bantu aku carikan
informasi tentang cowok itu, kamu kan osis? Mw yach”. “okey dech, nanti aku
cariin info tentang dia” Kata novi.
Mungkin ini sudah jalan dari Allah swt, chika
dipertemukan dengan cowok yang dia ingin lebih mengenalnya. 2 hari setelah itu
novi memberitahu chika siapa nama cowok itu, dia adalah Aska. “Aska? Sipz deh.
Ohya vi tolong donk carikan nomor hpnya? he” ucapnya pada novi. “hm,,,gimana
yah?? Okey deh nanti aku cari tahu nomor hpnya”.
Masa Orientasi Siswa (MOS) sudah selesai. Saatnya
memulai pembelajaran seperti biasanya. Setiap hari chika selalu ingin melihatnya
mencari-cari kelasnya meskipun dengan sikapnya yang jaim. Bel istirahat sudah
berbunyi, chika dan teman-temannya pergi kekantin sekolah. Chika bertemu dengan
sepupunya Mita. Tanpa membuang-buang waktu chika langsung menanyakannya pada
mita “Mit kenal cowok yang namanya Aska gak?? Dia juga kelas X” Tanya chika.
“iya aku kenal mb, dia satu kelas sama aku mbk. Pakai kacamata kan orangnya?”
ucap mita. “iya bener bangetz. . .(tidak percaya tapi sambil tersenyum
sendiri)”. “Ada apa mbk, naksir yach sama aska??”. ”(chika hanya tersenyum) ”.
“iya dah mit, aku kekelas dulu yah ntr aku kerumahmu
mau tanya sesuatu?! he ” kata chika. “ okey deh mb aku tunggu dirumah” sahut
mita. Mungkin inilah yang dinamakan takdir, chika hanya berharap dapat bertemu
dengannya lagi dan berkata dalam hatinya kalau dia ingin menjadi kekasih cowok
yang membuatnya terpana dirumah sakit. Cowok itu kelihatan cuek pada
orang-orang yang dia tidak kenal, termasuk pada chika. Tapi semua itu tidak
membuat chika berhenti memikirkannya.
Berawal dari situlah chika akhirnya mengenal aska
lewat sepupunya Mita. Meskipun dia terlihat cuek, namun dalam hatinya dia ingin
lebih akrab dan mengenal jauh aska.
Entah apa yang ada difikiran chika saat itu, dia meminta bantuan sepupunya mita
untuk dimakcomblangkan dengan aska tanpa aska harus tahu kalau chika yang
menyuruhnya. Mita dan aska ternyata cukup dekat, jadi ini menjadi kesempatan
chika agar bisa mengenal aska dan dapat merebut hatinya.
Suatu ketika chika masuk kekelas aska bersama
teman-temannya untuk mempromosikan extrakulikuler PMR dan ternyata aska adalah
ketua kelas. Dengan hati berdebar-debar namun tetap cuek chika masuk kekelas
itu. Chika berharap aska mengikuti extra yang sama dengannya agar dia lebih
akrab dengan aska. Aska ingin mengikuti extra PMR tapi hari latihannya
bersamaan dengan extra basket yang dia pilih dan aska lebih memilih mengikuti
basket.
Entah mulanya bagaimana, aska tiba-tiba datang pada
hari senin sore dilapangan sekolah untuk mengikuti latihan pmr. Chika kaget,
seneng, bahagia dan sebagainnya ketika melihat aska datang. “Ya Allah mimpi apa
aku semalam? Aku bisa melihatnya disini mengikuti extra yang sama denganku.”
Ucap chika dalam hati. Berdiri didepan siswa baru dan juga aska membuat chika
grogi dan salting tapi tetap cuek.
Wajahnya yang tampan dan manis membuat kakak senior cewek
pada caper ( cari perhatian ) pada Aska saat latihan dimulai. Hal ini membuat
Chika kesel, tapi Chika tahu kalau saat ini dia bukan orang yang aska kenal
apalagi yang dia sayang. Sore itu latihan telah selesai kamipun bergegas
pulang, namun diperjalanan pulang chika selalu membicarakan aska sendirian
tanpa ada yang mendengarkannya.
Satu bulan setelah itu PMR mengadakan baksos untuk
korban gempa di Sumatra. Chika sebagai ketua pelaksana, pada saat baksos Chika
ingin selalu dekat dengan Aska, berusaha mencari perhatiannya tapi Aska cuek
padannya beda dengan kakak senior yang caper pada Aska justru Aska lebih sering
ngobrol dengannya, dia adalah Kak Sari. Itu yang membuat Chika jengkel, Chika
berusaha mencuri gambar Aska saat Aska sibuk mencari dana dijalan. Setelah hari
mulai sore kami beristirahat dipinggir jalan dan menghitung dana yang terkumpul
hari itu, di situlah Chika duduk tidak jauh dari Aska. Ada yang membuat Chika
penasaran sebenarnya ada hubungan apa Aska dengan Nita. Kenapa mereka duduk
berdua saat mengumpulkan dana? Itu yang membuat Chika merasa kalau mereka
berdua sebenarnya pacaran. Chika langsung menanyakan hal itu pada salah satu
teman Aska. “tunggu sebentar, aku mau Tanya, apa Aska dan Nita pacaran? Kok
mereka duduk berdua dan kamu bilang pada Aska mau meminjam Nita sebentar?”
ucapnya. “gak kok mb, ,”jawabnya sambil tertawa.
Mendengar jawaban teman Aska itu, Chika sudah yakin
kalau mereka berdua benar-benar berpacaran. Tapi hal itu tetap tidak merubah
niat Chika untuk bisa dekat dengan Aska, entah ap yang Chika rasakan saat itu
mengapa Chika tetap tidak merubah niatnya saat tau Aska sudah memiliki pacar.
Mungkinkah ini yang di namakan CINTA, , ??
Saat semuanya pulang, Chika melihat Aska pulang
jalan kaki, dan dia meminta bantuan pada kak Yuli untuk mengantar Aska pulang
memakai sepeda motornya, sedangankan Chiki menunggu dipinggir jalan.
“ Kak gimana Aska udah diantar pulang?” tanyanya
pada kak Yuli.
“ udah Chik, aku antar sampai rumahnya”.
“ Dimana rumahnya kak ? Dekat tha”.
“ Lumayan deket kok, tuh di jalan merpati no. 03”
Setelah baksos selesai, Chika merasa kalau dirinya
tidak bisa memiliki Aska. Maka dari itu diri beda dari biasanya selalu menekuk
wajahnya, suka marah- marah dan cuek pada semuanya terutama Aska. Ada satu
kejadian ketika Chika masuk kekelas Aska untuk memberika informasi tentang
latihan PMR. Saat itu Chika sendiri yang menyampaikannya didalam kelas, ketika
masuk kekelas itu ada salah seorang anak yang berkata “ekhm, , ,dia datang
tuh?? ( sambil tertawa)”. Chika bingung kenapa saat Chika masuk, mereka
bersikap seperti itu.”hm,,,udah ach biarin. Mungkin Cuma iseng aj”. Ucapnya.
Tak terasa waktu sudah berlalu begitu cepat, saat
pulang sekolah tiba – tiba Mita menghampiri Chika.
“ mb mau gak kalau kamu pulang diantar Aska?”
tanyanya pada Chika.
“ Haah, ,( Chika kaget ) beneran? Aska yang
menyuruhmu bilang padaku?”
“ Iya bener mb, ,mau gak? Tuh dia disana”
“ (sambil tersenyum malu) kenapa gak dia sendiri
yang bilang. .”
“ Biasa mb, ,, mau yach?”
“ Aku mau tapi dia sendiri yang bilang. Suruh kesini
aja”
“ Aska sini, , , ,(sambil melambaikan tangan pada
Aska)” kata Mita.
“ Ada apa Mit, ,?” ucapnya pada Mita.
“ bilang sendiri tuh sama mb”
“Ada apa Aska,
,?” tanyanya Chika.
“ Gak ada apa – apa mb ( sambil tersenyum)”
“ Lho kata Mita, kamu mau antar aku pulang?”
“(sambil tetsenyum) gak kok mb, Mita tu bohong”
“ Gak mb beneran Aska yang bilang” sahut Mita.
“ hm. .mana yang bener sih? (sambil berbalik badan
pergi dari mereka)”
“ tunggu mb, , iya bener aku yang menyuruh Mita. .
mau kan mb pulang bareng aku?”
“ hm, , gimana yach? Okey dech cepat ambi sepeda mu”
jawab Chika.
Akhirnya Aska dan Chika pulang bareng. Mereka pun
sering smsan, Chika juga menanyakan pada Aska kabar ceweknya Nita. Tapi Aska
bilang kalau dia gak punya cewek. 4 bulan kemudian Aska dan Chika berpacaran
setelah Chika membuat Aska menunggu.
Awal mereka pacaran, banyak sekali konflik yang
terjadi. Mereka berdua sering bertengkar karena hal sepele, sikap Chika yang
keras kepala membuat Aska bersabar menghadapinnya.
Suatu ketika Chika dan Aska bertengkar dan membuat
Chika mematikan Hpnya sampai esok hari.
Chika pun berangkat sekolah diantar kakanya.
Aska kebingungan dan menulis sebuah surat untuk
Chika yang dititipkan kepada Mita. Mita memberikan surat itu dan berkata “ mb
kenapa hpnya dimatikan? Aska bingung tuh dan gak konsen belajar” Tanya Mita (
sambil memberikan surat itu). Chika membaca surat itu sambil menangis dan Ifa
sahabatnya menghampirinya.
“Ada apa Chik? Kenapa kamu menangis” Tanya Ifa.
“Aku udah menyakiti hati Aska, membuat dia merasa
bersalah padaku. .”
“Sudahlah Chik jangan menangis lagi, , bicarakan
baik-baik berdua biar masalah mu cepat selesai”
Setelah pulang sekolah Chika menemui Aska untuk
menyelesaikan masalah mereka berdua. Chika minta maf pada Aska karena membuat
Aska merasa bersalah. Beberapa menit mereka berbicara mereka berbaikan, tidak
bertengkar lagi dan mereka pulang berdua Aska mengantar Chika pulang.
Setelah pertengkaran itu mereka berdua semakin
romantic, malam minggu Aska pergi kerumah Chika. Gaya pacaran mereka aneh beda
dengan pasangan yang lainnya. Mereka berdua gak sok jaim, berjalan seperti
biasanya. Bercanda, ketawa, dan senang-senag bereng. Hari itu membuat mereka
sadar dibalik pertengkaran ada hikmahnya. Satu minggu setelah pertengkaran itu,
mereka berdua bertengkar lagi.
“Kenapa sih kamu gak bisa ngertiin aku? (sambil
smsan dan marah-marah)” balas Chika.
“ aku minta maf, udah bikin kamu marah?? Udah yach
yang marah” pinta Aska.
“udahlah gak usah dipermasalahkan lagi, ,(sambil
menekuk wajahnya)”.
“ mafkan aku, ,kenapa kamu selalu marah-marah
padaku? Apa karena aku lebih muda?”
“ siapa yang mikir kayak gitu? Aku gak pernah
mempermasalahkan itu?” jawab Chika.
“ terus kenapa kamu selalu marah-marah sama aku? Apa
salahku?” Tanya Aska.
Mereka berdua terus bertengkar dan pada akhirnya
Chika sadar kalau dia keterlaluan pada Aska bersikap seperti itu. Dan Chikapun
meminta maaf dan mencoba untuk selalu mengalah. Mereka berdua membuat komintmen
“Apapun yang terjadi, kita berdua gak boleh berpisah”. Itulah komitmen mereka
berdua. Dengan komitmen itu Chika merasa Aska serius menjalin hubungan
dengannya.
Hubungan Chika dan Aska berjalan dengan baik, 1
tahun mereka berpacaran Chika sudah akrab dengan keluarga dan adik-adik Aska.
Chika sangat Akrab dengan salah satu adik Aska yang masih duduk dibangku TK.
Hubungan mereka dipenuhi dengan kebahagian dan yang terpenting adalah saling percaya.
Mereka sudah mendapatkan restu dari masing-masing keluarga untuk hubungan yang
mereka jalin berdua.
Ketika Chika lulus SMA, Chika ingin melanjutkan
sekolahnya. Dia ingin kuliah di STIKES mengambil kuliah kebidanan. Sebelum
mendaftar Chika meminta persetujuan pada orang tuannya dan Aska. Aska mendukung
Chika untuk kuliah di Stikes meskipun nantinya mereka berdua jarang bertemu
karena jarak yang terlalu jauh, tapi mereka berdua saling percaya. Sulit bagi
Chika jauh dari Aska dan keluarganya. Impian yang ingin Chika raih membuatnya
mengambil keputusan untuk tetap berkuliah
disana. Walupun berat baginya tapi semuanya akan bangga pada Chika saat
Chika menjadi seorang bidan yang sukses.
Chika juga berharap kelak Aska menjadi seorang
Dokter, karena itu yang dia inginkan dan juga orang tuannya. Apapun yang
menjadi keinginan dan keputusan Aska, Chika selalu mendukung dan selalu
menemani Aska. Ikatan batin diantara mereka sangat kuat, saat Chika sakit Aska
bisa merasakannya dia menemani Chika dan menyuapinya makan.
Hampar 2 tahun mereka menjalani hubungan, meskipun
mereka jarang ketemu tapi mereka tetap percaya dan saling mencintai. Chika
adalah orang yang selalu ingin diperhatikan dan dimanja oleh Aska. Jika Aska
tidak mengangkat telepon dan balas sms Chika, dia pasti kesel dan ngambek pada
Aska. Padahal Aska lagi sibuk mengerjakan tugas tapi Chika tidak tahu. Aska
pintar membujuk Chika untuk tidah kesal lagi. Aska adalah cowok yang romantic
dan perhatian, selalu membuat kejutan untuk Chika.
Saat ulang tahun Chika, Aska memberikan kue ulang
tahun kesukaan Chika. Kue dengan dikelilingi coklat dan memberikan Chika boneka
yang besar. Chika dibuat terkejut oleh Aska, karena seharian Aska tidak
menelepon dan member kabar pada Chika hingga Chika marah. Tapi semua itu hanya
permainan agar kejutan yang Aska buat berhasil membuat Chika terkejut bahagia.
Chika merasa orang yang sangat bahagia didunia ini.
Tak pernah terbayangkan olehnya memiliki seseorang yang sangat mencintainnya
dan menyayanginnya dam mengerti dirinya. Chika hanya berdoa tuk tetap selalu
bersama Aska selamanya. Bagi Chika, Aska adalah Anugerah yang terindah yang
Allah berikan untuknya.
To be Continoe. . . . . to Part II
By: Siska
By: Siska
Tidak ada komentar:
Posting Komentar