Daftar Blog Saya

Rabu, 05 Desember 2012

Cinta bersemi di RS


CINTA KU BERSEMI  DI RUMAH SAKIT

Disudut rumah sakit, terlihat seorang pria tampan berkacamata bersama Ibunya. Chika duduk sambil menatapnya malu, ”Coba aku bisa jadi pacarnya, pasti seneng” katanya dalam hati.  “Nona Chika, silahkan masuk” Ujar suster. Dan chika pun masuk ke Poli mata untuk mengetahui ada apa dengan matanya itu. Setelah diperiksa ternyata chika harus memakai kacamata, dia pun keluar dari ruangan dokter.
Ketika chika keluar dengan ibunya, ternyata giliran cowok itu yang masuk. “Mimpi apa aku semalam, bertemu cowok setampan dan semanis dia, berpapasan lagi” ucapnya. Diperjalanan lorong rumah sakit “mudah-mudahan aku bisa bertemu dia lagi” kata chika dalam hati.
Beberapa minggu setelahnya, chika pergi kesekolah bersama sahabat-sahabatnya untuk daftar ulang dan ternyata dia melihat seseorang didepan musholla sedang duduk bersama temannya, dia adalah cowok tampan yang chika lihat disudut rumah sakit. Chikapun  menyenggol tangan salah satu temannya Novi. “Vi itu lihat cowok yang duduk didepan musholla, dia cowok yang aku ceritakan waktu aku kerumah sakit” katanya pada novi. “ iya aku melihatnya. Emangnya kenapa?” Kata novi. “ aku boleh minta tolong padamu? Tolong bantu aku carikan informasi tentang cowok itu, kamu kan osis? Mw yach”. “okey dech, nanti aku cariin info tentang dia” Kata novi.
Mungkin ini sudah jalan dari Allah swt, chika dipertemukan dengan cowok yang dia ingin lebih mengenalnya. 2 hari setelah itu novi memberitahu chika siapa nama cowok itu, dia adalah Aska. “Aska? Sipz deh. Ohya vi tolong donk carikan nomor hpnya? he” ucapnya pada novi. “hm,,,gimana yah?? Okey deh nanti aku cari tahu nomor hpnya”.
Masa Orientasi Siswa (MOS) sudah selesai. Saatnya memulai pembelajaran seperti biasanya. Setiap hari chika selalu ingin melihatnya mencari-cari kelasnya meskipun dengan sikapnya yang jaim. Bel istirahat sudah berbunyi, chika dan teman-temannya pergi kekantin sekolah. Chika bertemu dengan sepupunya Mita. Tanpa membuang-buang waktu chika langsung menanyakannya pada mita “Mit kenal cowok yang namanya Aska gak?? Dia juga kelas X” Tanya chika. “iya aku kenal mb, dia satu kelas sama aku mbk. Pakai kacamata kan orangnya?” ucap mita. “iya bener bangetz. . .(tidak percaya tapi sambil tersenyum sendiri)”. “Ada apa mbk, naksir yach sama aska??”. ”(chika hanya tersenyum) ”.
“iya dah mit, aku kekelas dulu yah ntr aku kerumahmu mau tanya sesuatu?! he ” kata chika. “ okey deh mb aku tunggu dirumah” sahut mita. Mungkin inilah yang dinamakan takdir, chika hanya berharap dapat bertemu dengannya lagi dan berkata dalam hatinya kalau dia ingin menjadi kekasih cowok yang membuatnya terpana dirumah sakit. Cowok itu kelihatan cuek pada orang-orang yang dia tidak kenal, termasuk pada chika. Tapi semua itu tidak membuat chika berhenti memikirkannya.
Berawal dari situlah chika akhirnya mengenal aska lewat sepupunya Mita. Meskipun dia terlihat cuek, namun dalam hatinya dia ingin lebih akrab dan mengenal jauh  aska. Entah apa yang ada difikiran chika saat itu, dia meminta bantuan sepupunya mita untuk dimakcomblangkan dengan aska tanpa aska harus tahu kalau chika yang menyuruhnya. Mita dan aska ternyata cukup dekat, jadi ini menjadi kesempatan chika agar bisa mengenal aska dan dapat merebut hatinya.
Suatu ketika chika masuk kekelas aska bersama teman-temannya untuk mempromosikan extrakulikuler PMR dan ternyata aska adalah ketua kelas. Dengan hati berdebar-debar namun tetap cuek chika masuk kekelas itu. Chika berharap aska mengikuti extra yang sama dengannya agar dia lebih akrab dengan aska. Aska ingin mengikuti extra PMR tapi hari latihannya bersamaan dengan extra basket yang dia pilih dan aska lebih memilih mengikuti basket.
Entah mulanya bagaimana, aska tiba-tiba datang pada hari senin sore dilapangan sekolah untuk mengikuti latihan pmr. Chika kaget, seneng, bahagia dan sebagainnya ketika melihat aska datang. “Ya Allah mimpi apa aku semalam? Aku bisa melihatnya disini mengikuti extra yang sama denganku.” Ucap chika dalam hati. Berdiri didepan siswa baru dan juga aska membuat chika grogi dan salting tapi tetap cuek.
Wajahnya yang tampan dan manis membuat kakak senior cewek pada caper ( cari perhatian ) pada Aska saat latihan dimulai. Hal ini membuat Chika kesel, tapi Chika tahu kalau saat ini dia bukan orang yang aska kenal apalagi yang dia sayang. Sore itu latihan telah selesai kamipun bergegas pulang, namun diperjalanan pulang chika selalu membicarakan aska sendirian tanpa ada yang mendengarkannya.
Satu bulan setelah itu PMR mengadakan baksos untuk korban gempa di Sumatra. Chika sebagai ketua pelaksana, pada saat baksos Chika ingin selalu dekat dengan Aska, berusaha mencari perhatiannya tapi Aska cuek padannya beda dengan kakak senior yang caper pada Aska justru Aska lebih sering ngobrol dengannya, dia adalah Kak Sari. Itu yang membuat Chika jengkel, Chika berusaha mencuri gambar Aska saat Aska sibuk mencari dana dijalan. Setelah hari mulai sore kami beristirahat dipinggir jalan dan menghitung dana yang terkumpul hari itu, di situlah Chika duduk tidak jauh dari Aska. Ada yang membuat Chika penasaran sebenarnya ada hubungan apa Aska dengan Nita. Kenapa mereka duduk berdua saat mengumpulkan dana? Itu yang membuat Chika merasa kalau mereka berdua sebenarnya pacaran. Chika langsung menanyakan hal itu pada salah satu teman Aska. “tunggu sebentar, aku mau Tanya, apa Aska dan Nita pacaran? Kok mereka duduk berdua dan kamu bilang pada Aska mau meminjam Nita sebentar?” ucapnya. “gak kok mb, ,”jawabnya sambil tertawa.
Mendengar jawaban teman Aska itu, Chika sudah yakin kalau mereka berdua benar-benar berpacaran. Tapi hal itu tetap tidak merubah niat Chika untuk bisa dekat dengan Aska, entah ap yang Chika rasakan saat itu mengapa Chika tetap tidak merubah niatnya saat tau Aska sudah memiliki pacar. Mungkinkah ini yang di namakan CINTA, , ??
Saat semuanya pulang, Chika melihat Aska pulang jalan kaki, dan dia meminta bantuan pada kak Yuli untuk mengantar Aska pulang memakai sepeda motornya, sedangankan Chiki menunggu dipinggir jalan.
“ Kak gimana Aska udah diantar pulang?” tanyanya pada kak Yuli.
“ udah Chik, aku antar sampai rumahnya”.
“ Dimana rumahnya kak ? Dekat tha”.
“ Lumayan deket kok, tuh di jalan merpati no. 03”
Setelah baksos selesai, Chika merasa kalau dirinya tidak bisa memiliki Aska. Maka dari itu diri beda dari biasanya selalu menekuk wajahnya, suka marah- marah dan cuek pada semuanya terutama Aska. Ada satu kejadian ketika Chika masuk kekelas Aska untuk memberika informasi tentang latihan PMR. Saat itu Chika sendiri yang menyampaikannya didalam kelas, ketika masuk kekelas itu ada salah seorang anak yang berkata “ekhm, , ,dia datang tuh?? ( sambil tertawa)”. Chika bingung kenapa saat Chika masuk, mereka bersikap seperti itu.”hm,,,udah ach biarin. Mungkin Cuma iseng aj”. Ucapnya.
Tak terasa waktu sudah berlalu begitu cepat, saat pulang sekolah tiba – tiba Mita menghampiri Chika.
“ mb mau gak kalau kamu pulang diantar Aska?” tanyanya pada Chika.
“ Haah, ,( Chika kaget ) beneran? Aska yang menyuruhmu bilang padaku?”
“ Iya bener mb, ,mau gak? Tuh dia disana”
“ (sambil tersenyum malu) kenapa gak dia sendiri yang bilang. .”
“ Biasa mb, ,, mau yach?”
“ Aku mau tapi dia sendiri yang bilang. Suruh kesini aja”
“ Aska sini, , , ,(sambil melambaikan tangan pada Aska)” kata Mita.
“ Ada apa Mit, ,?” ucapnya pada Mita.
“ bilang sendiri tuh sama mb”
“Ada apa Aska,  ,?” tanyanya Chika.
“ Gak ada apa – apa mb ( sambil tersenyum)”
“ Lho kata Mita, kamu mau antar aku pulang?”
“(sambil tetsenyum) gak kok mb, Mita tu bohong”
“ Gak mb beneran Aska yang bilang” sahut Mita.
“ hm. .mana yang bener sih? (sambil berbalik badan pergi dari mereka)”
“ tunggu mb, , iya bener aku yang menyuruh Mita. . mau kan mb pulang bareng aku?”
“ hm, , gimana yach? Okey dech cepat ambi sepeda mu” jawab Chika.
Akhirnya Aska dan Chika pulang bareng. Mereka pun sering smsan, Chika juga menanyakan pada Aska kabar ceweknya Nita. Tapi Aska bilang kalau dia gak punya cewek. 4 bulan kemudian Aska dan Chika berpacaran setelah Chika membuat Aska menunggu.
Awal mereka pacaran, banyak sekali konflik yang terjadi. Mereka berdua sering bertengkar karena hal sepele, sikap Chika yang keras kepala membuat Aska bersabar menghadapinnya.
Suatu ketika Chika dan Aska bertengkar dan membuat Chika mematikan Hpnya sampai esok  hari. Chika pun berangkat sekolah diantar kakanya.
Aska kebingungan dan menulis sebuah surat untuk Chika yang dititipkan kepada Mita. Mita memberikan surat itu dan berkata “ mb kenapa hpnya dimatikan? Aska bingung tuh dan gak konsen belajar” Tanya Mita ( sambil memberikan surat itu). Chika membaca surat itu sambil menangis dan Ifa sahabatnya menghampirinya.
“Ada apa Chik? Kenapa kamu menangis” Tanya Ifa.
“Aku udah menyakiti hati Aska, membuat dia merasa bersalah padaku. .”
“Sudahlah Chik jangan menangis lagi, , bicarakan baik-baik berdua biar masalah mu cepat selesai”
Setelah pulang sekolah Chika menemui Aska untuk menyelesaikan masalah mereka berdua. Chika minta maf pada Aska karena membuat Aska merasa bersalah. Beberapa menit mereka berbicara mereka berbaikan, tidak bertengkar lagi dan mereka pulang berdua Aska mengantar Chika pulang.
Setelah pertengkaran itu mereka berdua semakin romantic, malam minggu Aska pergi kerumah Chika. Gaya pacaran mereka aneh beda dengan pasangan yang lainnya. Mereka berdua gak sok jaim, berjalan seperti biasanya. Bercanda, ketawa, dan senang-senag bereng. Hari itu membuat mereka sadar dibalik pertengkaran ada hikmahnya. Satu minggu setelah pertengkaran itu, mereka berdua bertengkar lagi.
“Kenapa sih kamu gak bisa ngertiin aku? (sambil smsan dan marah-marah)” balas Chika.
“ aku minta maf, udah bikin kamu marah?? Udah yach yang marah” pinta Aska.
“udahlah gak usah dipermasalahkan lagi, ,(sambil menekuk wajahnya)”.
“ mafkan aku, ,kenapa kamu selalu marah-marah padaku? Apa karena aku lebih muda?”
“ siapa yang mikir kayak gitu? Aku gak pernah mempermasalahkan itu?” jawab Chika.
“ terus kenapa kamu selalu marah-marah sama aku? Apa salahku?” Tanya Aska.
Mereka berdua terus bertengkar dan pada akhirnya Chika sadar kalau dia keterlaluan pada Aska bersikap seperti itu. Dan Chikapun meminta maaf dan mencoba untuk selalu mengalah. Mereka berdua membuat komintmen “Apapun yang terjadi, kita berdua gak boleh berpisah”. Itulah komitmen mereka berdua. Dengan komitmen itu Chika merasa Aska serius menjalin hubungan dengannya.
Hubungan Chika dan Aska berjalan dengan baik, 1 tahun mereka berpacaran Chika sudah akrab dengan keluarga dan adik-adik Aska. Chika sangat Akrab dengan salah satu adik Aska yang masih duduk dibangku TK. Hubungan mereka dipenuhi dengan kebahagian dan yang terpenting adalah saling percaya. Mereka sudah mendapatkan restu dari masing-masing keluarga untuk hubungan yang mereka jalin berdua.
Ketika Chika lulus SMA, Chika ingin melanjutkan sekolahnya. Dia ingin kuliah di STIKES mengambil kuliah kebidanan. Sebelum mendaftar Chika meminta persetujuan pada orang tuannya dan Aska. Aska mendukung Chika untuk kuliah di Stikes meskipun nantinya mereka berdua jarang bertemu karena jarak yang terlalu jauh, tapi mereka berdua saling percaya. Sulit bagi Chika jauh dari Aska dan keluarganya. Impian yang ingin Chika raih membuatnya mengambil keputusan untuk tetap berkuliah  disana. Walupun berat baginya tapi semuanya akan bangga pada Chika saat Chika menjadi seorang bidan yang sukses.
Chika juga berharap kelak Aska menjadi seorang Dokter, karena itu yang dia inginkan dan juga orang tuannya. Apapun yang menjadi keinginan dan keputusan Aska, Chika selalu mendukung dan selalu menemani Aska. Ikatan batin diantara mereka sangat kuat, saat Chika sakit Aska bisa merasakannya dia menemani Chika dan menyuapinya makan.
Hampar 2 tahun mereka menjalani hubungan, meskipun mereka jarang ketemu tapi mereka tetap percaya dan saling mencintai. Chika adalah orang yang selalu ingin diperhatikan dan dimanja oleh Aska. Jika Aska tidak mengangkat telepon dan balas sms Chika, dia pasti kesel dan ngambek pada Aska. Padahal Aska lagi sibuk mengerjakan tugas tapi Chika tidak tahu. Aska pintar membujuk Chika untuk tidah kesal lagi. Aska adalah cowok yang romantic dan perhatian, selalu membuat kejutan untuk Chika.
Saat ulang tahun Chika, Aska memberikan kue ulang tahun kesukaan Chika. Kue dengan dikelilingi coklat dan memberikan Chika boneka yang besar. Chika dibuat terkejut oleh Aska, karena seharian Aska tidak menelepon dan member kabar pada Chika hingga Chika marah. Tapi semua itu hanya permainan agar kejutan yang Aska buat berhasil membuat Chika terkejut bahagia.
Chika merasa orang yang sangat bahagia didunia ini. Tak pernah terbayangkan olehnya memiliki seseorang yang sangat mencintainnya dan menyayanginnya dam mengerti dirinya. Chika hanya berdoa tuk tetap selalu bersama Aska selamanya. Bagi Chika, Aska adalah Anugerah yang terindah yang Allah berikan untuknya.
To be Continoe. . . . . to Part II

By: Siska

Tidak ada komentar: